![]() | |||||||
|
Kamis, 20 Oktober 2011
Relativitas Waktu |

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:
"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya
kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab:
'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah
kepada orang-orang yang menghitung.'
Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja,
kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan
pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.
Selasa, 04 Oktober 2011
Rahasia Besi

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia ...."
(Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini,
dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat
bagi manusia.
Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit",
kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
Makalah desain dan fasilitas laboratorium
MAKALAH
DESAIN DAN FASILITAS LABORATORIUM

Disusun oleh
Nama :
Sri Agustina
Nim : 06091011016
Dosen
pengasuh:
Dr. Sardianto MS, M.Si, M.Pd
Sudirman, M.Si
Mata kuliah:
Laboratorium Fisika Sekolah I
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2011/2012
Pendahuluan
Laboratorium ialah suatu tempat
dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruang
tertutup, rungan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian terbatas labiratorium
ialah suatu ruangan yang tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan.
Suatu tempat berupa bangunan yang
dilengkapi sejumlah peralatan untuk tempat kegiatan belajar siswa. Tempat yang
dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di dalam sains atau
melakukan pengujian dan anaisis, bangunan atau ruang yang dilengkapi peralatan
untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang
sains.
Fungsi laboratorium fisika sekolah
adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah
satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan
laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa
yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah.
Desain Dan Fasilitas Laboratorium
Fungsi
utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika
di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran
fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan dengan baik, maka
laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan
untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan
pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting)
alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium.
Fasilitas
ruangan laboratorium fisika sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum,
ruang guru, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan. Bentuk, ukuran, tata letak
dan fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan
dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang
lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara
keselamatan kerja. Berikut ini adalah gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan.
1.
Ruang praktikum
Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah
laboratorium fisika sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya
proses pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran di ruang
praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran
klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat
memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses
pembelajaran. Luas ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang
kelas.
Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum
dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitas-fasilitas
utama sebagai berikut :
-
Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi,
penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan
instalasi limbah.
-
Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk
siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa,
dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum. Papan tulis, dan mungkin layar
untuk OHP dan LCD.
Untuk menjaga kenyamanan
dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki
fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
-
Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela,
langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).
-
Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun
pintu terbuka ke luar.
-
Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan
dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu.
-
Kotak P3K.
-
Fasilitas pemadam kebakaran.
2.
Ruang guru
Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi
penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di
laboratorium.
-
Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu
pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum.
-
Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan
dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi
kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
-
Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi
udara yang baik.
-
Memiliki fasilitas mebeler seperti : Kursi dan meja
tulis untuk satu orang guru atau lebih.
-
Lemari atau rak buku.
-
Lemari untuk keperluan administrasi.
-
Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa
yang akan diperiksa oleh guru.
-
Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan
administrasi laboratorium seperti :
o Inventarisasi alat-alat
laboratorium
o Administrasi penggunaan
alat-alat laboratorium.
o Administrasi peminjaman
alat-alat laboratorium.
o
Pengelolaan kegiatan laboratorium.
-
Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan
akademik laboratorium seperti :
o Merencanakan kegiatan
laboratorium.
o Menyusun jadwal
kegiatan laboratorium.
o
Memeriksa pekerjaan siswa.
3.
Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan
perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium.
-
Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran,
ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran.
-
Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium,
diantara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang.
-
Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat
dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini
guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum.
-
Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan
ventilasi udara yang baik.
-
Memiliki fasilitas mebeler seperti :
Fasilitas mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan
sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan
tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk,
ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya.
Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium
dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker, seperti
yang akan dikemukakan berikut ini.
1.
Meja
Macam-macam
meja di laboratorium adalah meja praktikum, meja demonstrasi, meja persiapan
dan meja tulis.
Meja
praktikum
-
Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan
pembelajaran di laboratorium.
-
Satu meja untuk satu percobaan yang dapat dilakukan
oleh dua sampai 4 orang siswa.
-
Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar
di kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm.
-
Dilengkapi dengan instalasi listrik.
-
Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit)
dengan meja yang lainnya.
Meja
demonstrasi
-
Untuk guru melakukan demonstrasi atau kegiatan
pembelajaran di laboratorium.
-
Dipasang di bagian depan ruang praktikum di depan papan
tulis.
-
Ukuran panjangnya kira-kira dua kali meja praktikum
dengan lebar dan tinggi yang sama atau bisa juga tinggi 75 cm, lebar 80 cm dan
panjang 200 cm.
-
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
-
Di samping meja demonstrasi dapat dipasang bak cuci.
Meja
persiapan
-
Untuk guru dan atau laboran mempersiapkan alat-alat
yang akan digunakan untuk proses pembelajaran.
-
Dipasang di ruang persiapan.
-
Ukurannya kira-kira sama dengan meja demonstrasi.
-
Dilengkapi dengan instalasi listrik berupa stop kontak.
Meja tulis
-
Untuk guru.
-
Di pasang di ruang guru di laboratorium.
-
Ukurannya sama dengan ukuran meja tulis pada umumnya,
lengkap dengan laci-lacinya.
2.
Kursi
Kursi di laboratorium dibedakan atas kursi biasa untuk guru
dan kursi praktikum untuk siswa melakukan percobaan atau mengikuti pembelajaran
di laboratorium.
-
Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung
dan tangan.
-
Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi
tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan
diameter sekitar 25 cm.
-
Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan
suara berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya
dilapisi plastik, kayu atau karet.
3.
Lemari
Lemari di laboratorium terutama dapat dibedakan atas lemari
alat, lemari buku, dan lemari administrasi.
Lemari alat
-
Dibuat dan disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat
laboratorium.
-
Lemari alat di laboratorioum dibedakan atas lemari
tinggi yang disimpan di ruang penyimpanan, dan lemari pendek yang terdapat di
bagian pinggir ruang praktikum.
-
Lemari pendek yang terdapat di bagian pinggir ruang
praktikum, juga dapat digunakan sebagai meja praktikum, misalnya untuk
percobaan yang menggunakan instalasi gas.
Semua lemari laboratorium, terutama lemari alat-alat harus
terbuat dari bahan yang kuat untuk menahan beban yang cukup berat, sebaiknya
tidak dari partikel blok atau tripleks dan multiplek yang terlalu tipis.
-
Agar tidak menyita tempat yang lebar, pintu lemari alat
biasanya berupa pintu geser.
-
Bagian depan lemari alat di ruang penyimpanan sebaiknya
terbuat dari kaca, agar mudah dilihat alat apa yang terdapat di dalamnya.
-
Pintu lemari alat harus dilengkapi dengan kunci yang
menjamin keamaan alat di dalamnya.
-
Alas tahapan lemari alat sebaiknya dapat
dibongkar-pasang untuk memudahkan penyimpanan alat-alat yang lebih tinggi dari
tinggi tahap yang tersedia.
Lemari administrasi
-
Lemari administrasi adalah lemari yang digunakan untuk
menyimpan segala format administrasi laboratorium.
-
Lemari ini dapat dibuat dari kayu atau plat logam,
dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tempat.
-
Lemari ini disimpan di ruang guru, dan diberi kunci.
Lemari buku
-
Digunakan untuk menyimpan berbagai buku kepustakaan
laboratorium.
-
Lemari ini sebaiknya berninding kaca, dan tidak
dikunci, agar setiap pengguna laboratorium dapat menggunakan buku yang disimpan
di dalmnya.
-
Lemari ini dapat disimpan di ruang guru.
Rak
-
Rak adalah lemari tanpa dinding, yang digunakan untuk
menyimpan alat-alat.
-
Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah
alat-alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu
memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.
-
Rak dapat disimpan di ruang penyimpanan alat, di ruang
persiapan, dan di ruang guru.
4.
Loker
Loker siswa adalah lemari yang disediakan di laboratorium
khusus untuk menyimpan buku dan tas siswa di dalam laboratorium.
-
Loker ditempatkan dibagian pinggir depan atau belakang
ruang praktikum.
-
Loker di laboratorium biasanya dibuat hanya berupa
kotak-kota dari sekat-sekat dan tahap-tahap tanpa pintu.
-
Loker dapat dibuat dari bahan kayu dengan ukuran yang
ideal untuk siswa.
-
Sebaiknya disediakan satu kotak untuk tiap satu siswa.
Di
dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan
alat-alat laboratorium seperti :
o
Memeriksa jumlah kelengkapan alat.
o
Memeriksa keadaan .
o Memperbaiki.
o
Membersihkan.
o Mengkalibrasi ulang.
Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan
mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti
pemeliharaan dan perawatan, setting dan uji coba alat-alat laboratorium.
4.
Ruang penyimpanan
Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai
gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan
alat-alat yang sedang tidak digunakan.
-
Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di
sebelah dalam ruang persiapan.
-
Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan
alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu
masuk dan keluar melalui ruang persiapan.
-
Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi
listrik dan ventilasi udara yang memadai.
-
Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti :
o Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan.
o
Macam-macam rak untuk alat-alat.
Berikut ini adalah
salah satu contoh denah ruang laboratorium.


Instalasi
Instalasi
laboratorium IPA meliputi instalasi listrik dan instalasi air. Instalasi
listrik diperlukan untuk mengoperasikan peralatan dan penerangan pada saat
kegiatan praktikum.
Pembuangan
limbah
Limbah dari
laboratorium fisika umumnya hanya merupakan bahan-bahan yang habis pakai. Oleh
karena itu diperlukan kotak samph untuk pembuangan sementara limbah-limbah
tersebut.
1. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok
Mekanika
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah
menengah atas pada materi pokok mekanika menurut peraturan pemerintah no. 24
tahun 2007 adalah sebagai berikut:
a.
Kaki Statif
Terbuat
dari bahan: Plastik
Dengan
ukuran: ± 50 X 30 X 36 mm
b.
Batang Statif
Dengan
Ukuran: Panjang 250 mm, batang ± 10 mm
c.
Penjepit Universal
Terbuat
dari bahan : Aluminium; dapat menjepit benda dengan 2mm-70mm pada ujung
dilengkapi cork/ gabus tebal, dilengkapi baut kupu-kupu dari stainless
d.
Penjepit Klem/ boss head
Terbuat
dari bahan: Aluminium; Celah bentuk V untuk 3 kontak titik pada batang dengan
diameter samapai 13mm, lengkap dengan 2 bh baut pengencang dari kuningan
divernekel
e.
Dasar Statif
Terbuat
dari Bahan: Plastik
Dengan
ukuran: ± 185 X 36 X 35 mm
Dengan
3 bh mur yang ditanam dan baut pengencang
f.
Penggaris Logam
Terbuat
dari bahan: Baja pegas tahan karat
Deangan
ukuran: Panjang 50 cm
g.
Dynamometer
Dynamometer
1, 5 N Pembagian Skala 0, 1 N, sablon permanen
Dynamometer
3, 0 N Pembagian Skala 0, 2 N, sablon permanen Pegas dankaitan dari st. steel,
tabung dari polycarbonate bening
Pada
saat diam tanpa beban petunjuk pada posisi 0
h.
Stopwatch / Jam Henti Analog
Terbuat
dari bahan: Stainless steel. Skala ganda menit dan detik Mekanik 0 sampai 60 X
0, 1 detik, dengan tombol start, stop dan penghenti putaran lebih 27 Pengetik
Waktu + Kertas dapat menghasilkan 50 titik tiap detik pada pita kertas lebar 9, 5 mm, terpasang
pada alas plastik, digunakan untuk rel presisi. Bekerja pada voltage 3-6V AC/
DC lengkap dengan kertas lebar 9-9, 5 mm
i.
Batang Perangkai
Terbuat
dari bahan: Kuningan divernikel, lengkap dengan per pegas dari baja divernikel
Dengan
Ukuran: 115 X 8 X 4 mm
j.
Petunjuk Plastik Pasang
Terbuat
dari bahan: Plastik ABS
Dengan
ukuran: 65, 5 X 20 X 19 mm Sesuai/ cocok untuk dipasang padastatif ± 10 mm
k.
Balok Penyangga
Terbuat
dari bahan: Plastik
Dengan
ukuran: ± 45 X 36 X 27 mm dengan mur yang ditanam dan baut pengencang
l.
Balok Aluminium
Terbuat
dari bahan: Aluminium
Dengan
ukuran: 18 X 18 X 57 mm Lengkap dengan penggantung
m.
Penyangga Penjepit
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan per pegas baja plastik mm
Dengan
Ukuran: ± 34 X 8 X 15 mm
n.
Steker Poros
Terbuat
dari bahan: Kuningan divernikel, 4 mm lengkap dengan per pegas dari baja
divernikel
o.
Batang Pengait
Terbuat
dari bahan: Kuningan divernikel, 4 mm
Dengan
ukuran: 60 X 26 X 4 mm
Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel
p.
Tuas
Terbuat dari bahan : Plastik dilengkapi dengan keseimbangan
dan petnjuk, terdiri dari 24 lubang dengan jarak yang sama satu dengan
yang lainnya dapat digunakan untuk menggantung beban pemberat 50 gr, tanpa alat
bantu
q.
Steker perangkai
Terbuat dari bahan: Kuningan divernikel, 4 mm
Dengan ukuran: Panjang ± 42 mm
Lengkap dengan steker pegas dari
baja divernikel pada kedua ujungnya
r.
Bidang Miring
Terbuat dari bahan: Aluminium dengan engsel yang diberi lubang 4, 5 mm
Dengan ukuran: Panjang 50 cm, lebar
45 mm, tebal 9 mm
Dengan skala pada kedua sisi dan angka 0 terdapat pada kedua
ujung berlawanan
s.
Katrol1. Katrol
50 mm2. Katrol 100 mm
Terbuat dari bahan: Plastik
t.
Pegas Spiral, 0, 1 N / cm
Terbuat dari bahan: Baja Pegas
Dengan ukuran: Panjang lingkaran pegas tanpa beban 100 mm,
panjang pegas bila dirapatkan 65 mm
Setiap penambahan beban 50 gr, pegas akan bertambah panjang 5 cm
u.
Balok Pergeseran 4 jenis,
permukaan
Terbuat dari bahan: Balok besi
divernikel
Dengan ukuran balok besi: ± 60 X 38 X 38 mm; permukaan sisi panjang
dilapisi oleh empat bahan yaitu : Kayu, karet, plastik, dan kaca dengan tebal ±
3 mm dilengkapi dengan pengait pada salah satu sisi, sedangkan sisi yang lain diberi lubang dengan 4 mm
v.
Kubus 5 Jenis Bahan
Terbuat dari 5 macam bahan padat yang berbeda yaitu: Kayu, kuningan, besi, tembaga dan aluminium
Ukuran bahan: 20 X 20 X 20 mm;
dalamkotak plastik dengan pengancing dan sablon nama
w.
Tempat dan Dudukan Alat
Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum kotak alat dari lembaran plastik,dengan
3 buah pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit mekanika,
disablon permanen pada kotak alat
x.
Buku panduan penggunaan alat dalam
bahasa indonesia, dicetak dandijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen
percobaan
2. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok PanasDan
Hidrostatika
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki
oleh sekolah menengahatas pada materi pokok panas dan hidrostatika menurut
peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut:
a.
Bak ( Bejana)
Terbuat dari bahan: Plastik Bening
Dengan ukuran : Panjang ± 200 mm,
Lebar ± 145 mm, Tinggi ± 96 mm
Dapat memuat 3 ( tiga) buah Flask
Erlenmeyer 100 ml
b.
Gelas
Ukur
Terbuat dari bahan: Plastik Akrilik, dilengkapi
skala dengan ketelitian 2, 0ml
Dengan ukuran Volume: 100 ml
c.
Corong
Terbuat dari Bahan: Plastik
Dengan ukuran: atas 70 mm, bawah 16, 5 mm, Panjang total: 67 mm
d.
Gelas Kimia
Terbuat dari Bahan: Kaca Borosilikat
Dengan Ukuran: 250 ml
e.
Penjepit
Pendukung
Terbuat dari bahan: Plastik
Lengkap dengan per pegas dari baja divernike
f.
Penghubung
Selang
Terbuat dari bahan: Plastik
Polypropylene terkecil 5 mm,
terbesar 10 mm Panjang keseluruhan ± 54 mm
g.
Pengukur
Tekanan Air
Terbuat dari bahan: Plastik, dengan skala timbul permanen Lengkap
dengan selang plastik dan sumbat karet
h.
Pemegang Manometer-U
Terbuat dari bahan: Plastik Polypropylene
Semua sisi dibevel: 0, 5 X 45 °
i.
Selang
Terbuat dari bahan: PVC lunak, transparan
Dengan ukuran : dalam 8 mm, luar 11 mm, panjang 500 mm
j.
Tabung Plastik, dengan tutup yang
diberi penggantung ( injection)
Terbuat dari bahan: Tabung Film, plastik jernih
k.
Labu
Erlenmeyer, mulut lebar
Terbuat dari bahan: Kaca Borosilikat
Dengan volume: 100 ml
l.
Pipa Baja, Aluminium, Tembaga
Terbuat dari bahan: Baja, Aluminium, Tembaga
Dengan ukuran: 6 x 8 x 500 mm (dalam x luar x panjang)
Dilengkapi coakan 7 mm.
Dengan jarak 20 mm dari ujung
m.
Selang Silikon
Terbuat dari bahan: Silikon transparan
Dengan ukuran: 7 x 10 x 400 mm (dalam x luar x panjang)
n.
Pembakar Spiritus
Terbuat dari bahan: Stainless Steel
Dengan volume: 80 ml Lengkap dengan
sumbu, pemutar sumbu dan tutup
o.
Termometer-
10 s/ d 110º C
p.
Tempat dan Dudukan
Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum, kotak alat dari
lembaran plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit
panas dan hidrostika, disablon permanen pada Kotak Alat
q.
Buku Panduan Penggunaan Alat Dalam
Bahasa Indonesia, dicetak dandijilit rapi Serta terdapat beberapa Eksperimen
Percobaan.
3. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok
Listrik Dan Magnet
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah
menengah atas padamateri pokok listrik dan magnet menurut peraturan pemerintah
no. 24 tahun 2007adalah sebagai berikut:
a.
Papan Rangkaian
Dengan
ukuran: 300 X 200 X 21 mm
Terbuat
dari bahan: Plastik
Dengan
plug sheet 5 lubang yang permanen dari bahan tembaga devernikel lubang plug
sheet 4 mm digunakan sebagai tempat percobaan rangkaian listrik
b.
Penghubung Pendek
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan steker kuningan yang divernikel steker 4 mm
Dengan
ukuran: ± 26 X 7, 5 X 35 mm
c.
Penjepit Plug
Terbuat
dari bahan: Plastik dari kuningan dengan steker kuningan divernikel (injectio)
steker 4 mm
Dengan
ukuran: Panjang 50 mm
Lengkap
dengan per pegas dari baja divernikel
d.
Steker Pegas
Terbuat
dari bahan: Baja pegas dari kuningan yang divernikel steker 4 mm
e.
Serbuk Besi
Dalam
botol plastik, berat 100 gr
f.
Tempat Batere
Terbuat
dari bahan: Plastik, dengan tancapan 4 mm dan label permanen.
g.
Kabel penghubung Meraha
Dengan
ukuran: Panjang 50 cm, kabel dari untaian kawat halus, dengan tancapan 4 mm
h.
Batang PVC dan Plexiglass
Terbuat
dari bahan: PVC dan Plexiglass
Dengan
ukuran: 250 mm X 10 mm (panjang X)
i.
Magnet Pemetaan
Dengan
ukuran: 15 mm Jarum magnet permanen terpasang dengan baik
j.
Meter Dasar Skala ganda, dengan batasan - 10.0.100 dan
-5.0.50 Lebar ± 80 mm. Hambatan sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan
lebih.Ketelitian sekitar ± 2, 5 % pada simpangan penuh. Dapat digunakansebagai
Ammeter, voltmeter dengan batas ukuran masing-masingmaksimum : 100 uA, 100 mA,
1 A, 5 A, dan 100 mW, 1 V, 10 V, 50 V. Terpasang dalam kotak plastik, berukuran
165 X 115 X 65 mm. Tes Spek: Cek ketelitian, kualitas plug dan soket bagu
k.
Bimetal
Terdiri
dari: Dudukan 2 buah dari bahan aluminium, dilengkapi mur untuk pemegang plat Bimetal dan plat tembaga.
Ukuran
plat bimetal: 125 X 15 X 0, 3 mm.
Ukuran
plat tembaga: 70 X 15 mm
l.
Magnet Batang (Sepasang)
Terbuat
dari bahan: Alniko
Dengan
ukuran: 19 X 70 X 6 mm
m.
Jepit Buaya, sepasang dapat dirangkai dengan kabel
penghubung 4 mm
n.
Pemegang Lampu E 10
Terpasang
pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dan label/simbol permanen pada tutup
Lengkap
dengan per pegas dari bajadivernikel
o.
Bola Lampu Pijar (6, 2V 0, 3A, E10)
p.
Inti Besi Bentuk I
Terbuat
dari bahan: Plat Baja dan per plat baja
Dengan
ukuran: 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti besi bentuk U dan
kumparan
q.
Inti Besi Bentuk U
Terbuat
dari bahan: Plat Baja dan per plat baja
Dengan
ukuran: 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti besi bentuk I dan
kumparan
Dilengkapi:
Sekrup pengunci
r.
Kumparan
Terbuat
dari bahan: Kawat tembaga terpasang pada dudukan plastik dengan steker kuningan
divernikel (injection) steker 4 mm label/ simbol permanen pada tutup lengkap
dengan per pegas dari baja divernikel
Kumparan
250 Lilitan; Kumparan 500 Lilitan; Kumparan 1000lilitan
s.
Model Kompas
Terbuat
bahan: Plastik jernih, jarum magnet dari magnet steel
Dengan
ukuran: 95 mm, panjang jarum 52, 5 mm, tinggi 20 mm Dilengkapi dengan tutup.
Pada saat tertutup jarum magnet tidak lepas dari dudukan bila dibalik
t.
Wadah Sel
Terbuat
dari bahan: Plastik, untuk dudukan Elektroda
u.
Elektroda
Dengan
ukuran: 76 X 40 X 1 mm1. Tembaga2. Seng3. Baja4. Timbal (ukuran: 76 X 40 X 2
mm)
v.
Diode 1 N 4002
Terpasang
pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/simbol permanen pada
tutup Lengkap dengan per pegas dari bajadivernikel
w.
Resistor 1. Resistor 47 Ohm2. Resistor 56 Ohm3.
Resistor 100 Ohm
Terpasang
pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/simbol permanen pada
tutup Lengkap dengan per pegas dari bajadivernikel
x.
Kawat1. Konstanta2. Besi3. Tembaga
Panjang
: 24 m Kawat : 0, 35 mm dalam rol plastic
y.
Tempat dan Dudukan Alat
Dudukan
alat terbuat dari plastik vacuum kotak alat dari lembaran plastik, dengan 3 bh
pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit listrik dan magnet disablon permanen
pada kotak alat
z.
Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia,
dicetak dandijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan
4. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok
Optik
Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah
menengah atas padamateri pokok optik menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun
2007 adalah sebagai berikut:
a.
Meja Optik
Terbuat
dari bahan: Aluminium 2 mm, dicat putih anti gores. Meja Optik harus dapat
terpasang dengan rel Presisi
b.
Rel Presisi
Terbuat
dari bahan: Aluminium powder coating warna hitam
Dengan
ukuran: Panjang 500 mm
Lengkap
dengan skala pada kedua sisi
c.
Penghubung RelTerbuat dari bahan: Plastik (ABS)
Dengan
ukuran: 195 X 70 X 20, 5 mm
Digunakan
penghubung dua rel Presisi
d.
Kaki untuk Rel
Terbuat
dari bahan: Plastik (ABS)
Dengan
ukuran: 50 X 70 X 20, 5 mm
Digunakan
sebagai dudukan Rel Presisi
e.
Penyangga Slait
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan
ukuran bingkai: 129 X 100 mm
Lengkap
dengan pemegang slaid didepan dan dibelakang. Dapat terpasangdengan baik pada
tmpakan berpenjepit
f.
Lampu Cadangan (12 V / 18 W)Filament : Vertikal
g.
Rumah Dengan Lampu
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan
ukuran bingkai: 129 X 100 mm
Lengkap
dengan lampu 12 V / 18 W. Dapat terpasang dengan baik padatumpakan penjepit
h.
Diafragma
i.
Diagfragma dengan 5 celah
j.
Diagfragma anak panah
k.
Diagfragma 4 lubang
Terbuat
dari bahan : Plastik
Dengan
ukuran: 50, 5 X 50, 5 X 1, 5 mm (Panjang X Lebar X Tinggi)diatur sesuai
keperluan
l.
Tumpakan Berpenjepit
Terbuat
dari bahan: Plastik ABS dilengkapi dengan pengatur sudutuntuk mendukung dudukan
lensa pada rel presisi
m.
Kaca 1/ 2 Lingkaran
n.
Terbuat dari bahan: Kaca / Acrilin
Dengan
ukuran: 60 x 30 x R.30
o.
Cermin Cekung 150 mm
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan
ukuran Bingkai: 129 x 100 mm
Dapat
terpasang dengan baik pada tumpakan berjepit
p.
Cermin Cembung 150 mm
Terbuat
dari bahan: Plastik dengan tiang penyangga 8 mm
Dengan
ukuran bingkai: 129 x 100 mm
Dapat
terpasang dengan baik pada tumpakan berpenjepit
q.
Prisma Sama Kaki
Terbuat
dari bahan: Kaca / Acrilin
Dengan
ukuran: 43, 5 x 30 mm 90° X 45° X 45º
r.
Lensa Biconvex
Terbuat
dari bahan: Kaca / Acrilin
Dengan
ukuran: 60 x 15 mm, R60
s.
Plankonkaf
t.
Lensa Bikonkaf
u.
Lensa Plankonvek
v.
Lensa konkaf-konvek
w.
Cermin kombinasi
Terbuat
dari bahan: Plastik Divernikel
Dengan
ukuran: 60, 5 x 52, 5 x 15 mm R 121
Berfungsi
sebagai cermin cekung, cembung dan datar
x.
Balok Kaca
Terbuat
dari bahan: Kaca / Acrilin
Dengan
ukuran: 60 x 40 x 20 mm, seluruh sisi poles
y.
Pemegang Lilin
Terbuat
dari bahan: Plastik
Dengan
ukuran: Dia 55 mmTinggi tiang 19 mm
z.
Filter Cahaya 3 Warna
Terbuat
dari bahan: Plastik
Dengan
ukuran: 50, 5 x 50, 5 x 1, 5 mm (panjang x lebar x tinggi)
Terdiri
dari 3 macam warna: merah, biru, hijau.
Penutup
Laboratorium
ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat
merupakan suatu ruang tertutup, rungan terbuka, misalnya kebun. Dalam
pengertian terbatas labiratorium ialah suatu ruangan yang tertutup dimana
percobaan dan penelitian dilakukan.
Fungsi
utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar
fisika di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses
pembelajaran fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan dengan
baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas
ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan
pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting)
alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium.
Langganan:
Postingan (Atom)